PTK : Teknik Mengidentifikasi dan Merumuskan Masalah Penelitian
Mengidentifikasi masalah
berarti memerinci dan mendeskripsikan unsur-unsur atau indikator-indikator
masalah yang akan diteliti. Jika yang menjadi objek PTK adalah pengayaan
kurikulum mata pelajaran, maka kita perlu membahas masalah tersebut secara
lebih detail. Setelah diidentifikasi, maka masalah tersebut perlu dirumuskan
secara singkat dan jelas serta spesifik.
Menurut Irawan Soehartono
(2002), ada dua cara yang dapat ditempuh dalam merumuskan masalah, yaitu :
masalah dapat dinyatakan dalam bentuk pertanyaan
dan dapat pula dalam bentuk pernyataan.
Bentuk pertanyaan atau pernyataan dirumuskan dengan padat, singkat, dan
jelas. Kata bantu Tanya seperti apakah, bagaimana, sejauh mana, dsb dapat
digunakan dalam merumuskan masalah. Rumusan masalah harus menunjukkan hubungan
sebab akibat antar variable (jika kuantitatif), terukur, objektif, dan
rasional.
Sumber
Masalah
Menurut Soehartono (2002),
masalah yang akan diteliti pertama-tama tentu saja diwarnai atau dibatasi oleh
kerangka acuan seorang peneliti. Dalam menemukan suatu masalah yang akan
diteliti, yang paling mungkin dilakukan adalah membaca literature. Sumber yang
sangat penting dalam program membaca dalam rangka menemukan suatu masalah penelitian
adalah jurnal. Jurnal memuat artikel
yang membahas aspek-aspek tertentu dari suatu ilmu pengetahuan.
Proses
Perumusan Masalah
Dalam tahap perumusan
masalah, kreativitas seorang peneliti akan sangat membantu. Tahap pertama dalam
perumusan masalah adalah adanya kebutuhan yang dirasakan (self need).
Kebutuhan yang dirasakan
menimbulkan keinginan untuk melakukan suatu penelitian. Langkah kedua dalam
proses perumusan masalah adalah mempersempit masalahnya sampai pada tingkat
yang dapat ditangani oleh peneliti dengan cara menentukan variabel yang akan
diteliti. Langkah selanjutnya adalah memeriksa masalah yang akan diteliti dalam
hubunganya dengan pengetahuan yang telah tersedia dan penelitian apa saja yang
pernah dilakukan yang menyangkut variabel yang akan diteliti.
Pertimbangan lain yang tidak
boleh diabaikan dalam memilih suatu masalah penelitian adalah kegunaan atau
manfaat hasil penelitian tersebut.
Berkaitan dengan perumusan
masalah, Kerlinger (1986) mengemukakan tiga criteria, yaitu :
1.
Masalah harus menyatakan hubungan antara dua
variabel atau lebih.
2.
Masalah harus dinyatakan secara jelas tanpa
meragukan dalam bentuk pertanyaan
3.
Masalah harus dirumuskan sedemikian rupa
sehingga dapat diuji secara empiris.
Ada beberapa teknik merumuskan masalah, antara lain :
a.
Bertitik tolak dari masalah penelitian yang
telah dideskripsikan dalam latar belakang penelitian.
b.
Dirumuskan dalam bentuk pernyataan atau
pertanyaan dengan padat, singkat, dan jelas.
c.
Menyatakan hubungan sebab akibat antar –
variabel
d.
Rumusan masalah hendaknya terukur berdasarkan
indicator-indikator atau variabel-variabel penelitian.
e.
Dirumuskan secara objektif dan rasional
Teknik
Membatasi Masalah Penelitian
Agar
masalah lebih focus dan tidak melebar ke mana-mana, maka perlu dibatasi. Ada
beberapa teknik membatasi masalah, diantaranya :
1. Batasi
ruang lingkup wilayah penelitian kita.
2. Membatasi
masalah dapat ditinjau pula dari ruang lingkup materi.
3. Waktu
penelitian perlu dibatasi jika diperlukan.
Comments
Post a Comment
Terimakasih atas kunjungannya. Silakan tinggalkan komentar dengan bahasa yang sopan 🙏🙏🙏