Karakteristik Perkembangan Bahasa Anak Usia SD
Bahasa merupakan alat untuk
berkomunikasi dengan orang lain. Untuk anak usia SD inti berkomunikasi adalah
bahwa ia mampu mengerti apa yang dikatakan orang lain. Seiring meluasnya
cakrawala sosial anak-anak, anak mulai memahami bahwa berbahasa merupakan
sarana penting untuk memperoleh tempat di dalam kelompok.
Anak usia SD atau masa akhir
kanak-kanak seringkali disebut usia
bermain. Hal ini disebabkan luasnya minat dan kegiatan bermain dan bukan
karena banyaknya waktu untuk bermain. Agar dapat diterima dalam kelompok
bermain, anak-anak akan berusaha memperbaiki kemampuan ucapan atau bahasanya.
Pada dasarnya, anak-anak
usia SD telah menguasai struktur bahasa secara sempurna. Anak usia 6 tahun
harus sudah menguasai hampir semua jenis struktur kalimat. Usia 6 sampai 9 atau
10 tahun, panjang kalimat akan bertambah. Kalimat panjang biasanya tidak
teratur dan terpotong-potong. Setelah usia 9 tahun, anak mulai menggunakan
kalimat yang singkat dan lebih padat.
Sebagai suatu alat
komunikasi, bahasa memiliki seperangkat system yang saling mempengaruhi, yaitu
fonologi, morfologi, sistaksis, semantic, dan pragmantik. Berikut penjelasanya
:
1.
Fonologi
Fonologi
merupakan
salah satu bagian dari tata bahasa yang mempelajari bunyi-bunyi bahasa pada
umumnya. Fonem yaitu unsur terkecil
dari bunyi ucapan yang bisa digunakan untuk membedakan arti dari satu kata.
Contohnya kata ular dan ulas memiliki arti yang berbeda, karena perbedaan pada
fonem /er/ dan /es/.
2.
Morfologi
Morfologi
merupakan
ilmu yang membicarakan morfem serta
bagaimana morfem itu dibentuk menjadi kata. Morfem adalah unsur terkecil dari
pembentukan kata dan disesuaikan dengan aturan suatu bahasa. Pada bahasa
Indonesia morfem dapat berbentuk imbuhan. Misalnya kata prasangka memiliki dua
morfem yaitu /pra/ dan /sangka/. Kata sangka merupakan kata dasar, penambahan
pra menyebabkan perubahan arti pada kata sangka.
3.
Sintaksis
Sintaksis
adalah
penggabungan kata menjadi kalimat berdasarkan aturan sistematis yang berlaku pada
bahasa tertentu. Dalam bahasa Indonesia terdapat aturan Subjek, Predikat, dan
Objek (SPO). Aturan ini berbeda pada bahasa lainnya.
4.
Semantik
Semantik
adalah
ilmu yang mempelajari arti dan makna dari suatu bahasa yang dibentuk dalam
suatu kalimat.
5.
Pragmatik
Pragmatik
adalah
aturan-aturan pemakaian bahasa, yaitu pemilihan bentuk bahasa dan penentuan
maknanya sehubungan dengan maksud pembicara sesuai dengan konteks dan
keadaannya. (Nababan, 1987 :2). Pragmatic juga diartikan sebagai syarat-syarat
yang mengakibatkan serasi-tidaknya pemakaian bahasa dalam komunikasi ;
aspek-aspek pemakaian bahasa atau konteks luar bahasa yang memberikan sumbangan
kepada makna ujaran. (Kridalaksana, 1993: 177)
Ada
3 Teori tentang Perolehan dan Perkembangan Bahasa pada Anak-Anak, yaitu
:
1.
Model
Behaviors
Orang tua dan guru mengajar anak berbicara
dengan memberikan penguatan sebagai prinsif pendekatan behaviorist terhadap
tingkah laku verbal. Dengan pemberian penguatan ini, anak belajar memberi nama
pada benda-benda secara tepat sehingga anak mengetahui arti kata-kata itu.
Menurut teori ini anak-anak mula-mula merupakan tabula rasa. kata-kata yang
didengarnya disimpan dalam ingatan.
2.
Model
Linguistik
Menurut Chomsky,
anak-anak dilahirkan dengan dilengkapi dengan kemampuan untuk berbahasa . Dia
juga berpendapat bahwa seorang anak bukanlah suatu tabula rasa, melainkan telah
mempunyai kemampuan untuk berkembang dan untuk belajar (faculty of language)
3.
Model
Kognitif
Model kognitif diwakili oleh Piaget, Bruner, dan Vigotsy (Mar’at, 2001 : 86). Merupakan model
terbaru tentang perolehan bahasa pada anak. Pandangannya disebut dengan model
proses dan analisis strategis. Inti dari model ini adalah suatu model kognitif
untuk bahasa yang menjelaskan bagaimana bahasa itu diproses secara kognitif dan
bagaimana manifestasinya dalam tingkah laku. Jadi, model ini memandang bahasa
dari sudut prosesnya.
This comment has been removed by the author.
ReplyDelete