Bahaya Cinta Dunia
Dunia ibaratkan fatamorgana
yang dianggap air oleh orang yang kehausan. Namun, tatkala ia mendatangi, ia tidak
mendapatkan apa-apa. Hal lain yang juga serupa dengan dunia ialah bayang-bayang
yang kita anggap ada, padahal tidak. Kita ikuti dan kejar dia, karena kita
ingin meraihnya. Tetapi kita tidak akan pernah bisa menangkapnya.
Orang yang cinta dunia tidak
akan bisa meninggalkan sifat bangga dan angkuh. Cinta dunia menjadikan neraka penuh
dihuni orang, sebaliknya zuhud terhadap dunia akan meramaikan surga.
Sibuk mengurus dan
meningkatkan hartanya, hingga lalai dari dzikir ke pada Allah SWT. Apabila kalbu
lalai dari zikrullah, ia akan dihuni syeitan dan disetir sesuai kehendaknya. Hati
yang dikuasai syeitan akan merasa puas terhadap amal yang sedikit, dengan
anggapan bahwa ia telah banyak melakukannya.
Abdullah bin Ma’sud ra,
berkata “ Manusia di dunia ini adalah tamu, sedangkan harta bendanya adalah
barang pinjaman. Sang tamu pasti akan pulang, dan barang pinjaman akan
dikembalikan.
Orang yang cinta dunia, ia
akan menjadikannya sebagai tujuan, sehingga amal-amal saleh pun yang dijadikan
Allah sebagai jembatan untuk menuju keridhaan-Nya, justru dijadikan jembatan
atau sarana untuk mencari kehidupan dunia.
Hadits riwayat Abu Hurairah
ra :
“Ada tiga golongan yang pertama kali menjadi bahan bakar api neraka,
yaitu : orang yang berperang, yang bersedekah, dan yang membaca al-qur’an
dengan tujuan mengejar dunia dan mendapatkan keuntungannya.”
Bahaya akibat cinta dunia,
ia bisa menghilangkan pahala, merusak amal, dan menjadikan manusia bahan bakar
pertama di neraka.
Cinta dunia menjadi
penghambat bagi si hamba untuk beramal saleh, sebab dia sibuk dengannya.
Berikut penggolongan manusia
terkait dengan cinta dunia :
a. Ada yang
sibuk dengan dunia hingga lalai terhadap iman dan syari’at
b. Ada yang
sibuk dengan dunia hingga lalai terhadap ibadah dan kewajiban
c. Ada yang
tidak melakukan ibadah dan kewajiban yang menghalanginya dari meraih dunia. Tetapi
ia masih tetap melaksanakan ibadah dan kewajiban lainnya.
d. Ada yang
tidak melaksanakan ibadah dan kewajiban pada waktu-waktu yang telah ditetapkan
e. Ada yang
masih dapat melakukan ibadah, tetapi hanya pada lahirnya saja. Sementara hatinya
selalu ingat pada urusan dunia di saat ia tengah beribadah.
Orang yang cinta dunia akan disiksa di
kuburnya, dan akan disiksa pula pada hari kiamat.
sumber :
buku PEMBERSIH JIWA _ Iman al-ghazali, imam Ibnu Rajab al-Hambali, Ibnu Qayyim al-Jauziyah
Comments
Post a Comment
Terimakasih atas kunjungannya. Silakan tinggalkan komentar dengan bahasa yang sopan 🙏🙏🙏