Langkah-Langkah Pembelajaran Kooperatif tipe Jigsaw
A. Pengertian Model Pembelajaran Kooperatif Jigsaw
Istilah Jigsaw berasal dari bahasa Inggris yang artinya gergaji ukir, dan ada juga yang menyebutnya dengan istilah fuzzle, yaitu sebuah teka-teki yang menyusun potongan gambar. Pembelajaran kooperatif tipe jigsaw juga mengambil pola cara bekerja sebuah gergaji (Jigsaw), yaitu siswa melakukan suatu kegiatan belajar dengan cara bekerja sama dengan siswa lain untuk mencapai tujuan bersama.
Jigsaw adalah tipe pembelajaran kooperatif yang dikembangkan oleh Elliot Aronson’s, (Aronson, Blaney, Stephen, Sikes, and SNAPP, 1978). Model pembelajaran ini didesain untuk meningkatkan rasa tanggung jawab siswa terhadap pembelajarannya sendiri dan juga pembelajaran orang lain. Siswa tidak hanya mempelajari materi yang diberikan, tetapi mereka juga harus siap memberikan dan mengajarkan materi tersebut kepada kelompoknya. Sehingga baik kemampuan secara kognitif maupun social siswa sangat diperlukan.
Model Pembelajaran Kooperatif Jigsaw adalah sebuah model belajar kooperatif yang menitik beratkan pada kerja kelompok siswa dalam bentuk kelompok kecil, seperti yang diungkapkan Lie (1993 : 73), bahwa pembelajaran model kooperatif Jigsaw ini merupakan model belajar kooperatif dengan cara siswa belajar dalam kelompok kecil yang terdiri atas empat sampai enam orang secara heterogen, dan siswa bekerjasama, saling ketergantungan positif dan bertanggung jawab secara mandiri.
Pada kegiatan pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw, permasalahan yang dihadapi setiap kelompok sama, disebut sebagai tim ahli yang bertugas membahas permasalahan yang dihadapi. Kemudian hasil permasalahan itu dibawa ke kelompok asal, dan disampaikan pada anggota kelompoknya.
Pada kegiatan pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw, permasalahan yang dihadapi setiap kelompok sama, disebut sebagai tim ahli yang bertugas membahas permasalahan yang dihadapi. Kemudian hasil permasalahan itu dibawa ke kelompok asal, dan disampaikan pada anggota kelompoknya.
B. Langkah-Langkah Pembelajaran Kooperatif Jigsaw
Berikut langkah-langkah kegiatan pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw, menurut Stepen, Sikes, dan Snapp (1978) yang dikutip Rusman (2008) :
Berikut langkah-langkah kegiatan pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw, menurut Stepen, Sikes, dan Snapp (1978) yang dikutip Rusman (2008) :
1. Membentuk kelompok heterogen yang beranggotakan 4-6 orang.
2. Tiap orang dalam tim diberi bagian materi berbeda
3. Tiap orang dalam tim diberi bagian materi yang ditugaskan
4. Anggota dari tim yang berbeda yang telah mempelajari bagian/sub bab yang sama
bertemu dalam kelompok baru (kelompok ahli) untuk mendiskusikan sub bab mereka.
5. Setelah selesai diskusi sebagai tim ahli, tiap anggota kembali ke kelompok asal dan
bergantian mengajar teman satu tim mereka tentang sub bab yang mereka kuasai dan
tiap anggota lainnya mendengarkan dengan sungguh-sungguh.
6. Tiap tim ahli mempresentasikan hasil diskusi.
7. Guru memberi evaluasi
8. Penutup.
2. Tiap orang dalam tim diberi bagian materi berbeda
3. Tiap orang dalam tim diberi bagian materi yang ditugaskan
4. Anggota dari tim yang berbeda yang telah mempelajari bagian/sub bab yang sama
bertemu dalam kelompok baru (kelompok ahli) untuk mendiskusikan sub bab mereka.
5. Setelah selesai diskusi sebagai tim ahli, tiap anggota kembali ke kelompok asal dan
bergantian mengajar teman satu tim mereka tentang sub bab yang mereka kuasai dan
tiap anggota lainnya mendengarkan dengan sungguh-sungguh.
6. Tiap tim ahli mempresentasikan hasil diskusi.
7. Guru memberi evaluasi
8. Penutup.
C. Kelebihan dan Kekurangan Model Pembelajaran Kooperatif Jigsaw
Kelebihan Model Pembelajaran tipe Jigsaw :
1. Mempermudah pekerjaan guru dalam mengajar, karena sudah ada tim ahli yang
bertugas menjelaskan materi kepada rekan-rekannya.
2. Pemerataan materi dapat dicapai dalam waktu yang singkat.
3. Melatih siswa untuk berbicara dan berpendapat.
Kelemahan model pembelajaran tipe Jigsaw :
1. Prinsif utama pembelajaran ini adalah peer teaching,pembelajaran oleh teman sendiri,
ini akan menjadi kendala, karena perbedaan persepsi memahami konsep yang akan
didiskusikan bersama siswa lain.
2.Tidak semua siswa memiliki rasa percaya diri dalam berdiskusi menyampaikan materi
kepada temannya.
3. Butuh waktu yang cukup dan persiapan yang matang sebelum model pembelajaran ini
diterapkan.
4. Data siswa tentang nilai, kepribadian,perhatian siswa harus sudah dimiliki oleh guru,
dan butuh waktu yang sangat lama untuk mengenali tipe-tipe masing-masing siswa.
5. Model pembelajaran ini sulit diterapkan pada kelas yang memiliki siswa banyak (>40)
Itulah langkah-langkah pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw. Semoga bermanfaat :)
Kelebihan Model Pembelajaran tipe Jigsaw :
1. Mempermudah pekerjaan guru dalam mengajar, karena sudah ada tim ahli yang
bertugas menjelaskan materi kepada rekan-rekannya.
2. Pemerataan materi dapat dicapai dalam waktu yang singkat.
3. Melatih siswa untuk berbicara dan berpendapat.
Kelemahan model pembelajaran tipe Jigsaw :
1. Prinsif utama pembelajaran ini adalah peer teaching,pembelajaran oleh teman sendiri,
ini akan menjadi kendala, karena perbedaan persepsi memahami konsep yang akan
didiskusikan bersama siswa lain.
2.Tidak semua siswa memiliki rasa percaya diri dalam berdiskusi menyampaikan materi
kepada temannya.
3. Butuh waktu yang cukup dan persiapan yang matang sebelum model pembelajaran ini
diterapkan.
4. Data siswa tentang nilai, kepribadian,perhatian siswa harus sudah dimiliki oleh guru,
dan butuh waktu yang sangat lama untuk mengenali tipe-tipe masing-masing siswa.
5. Model pembelajaran ini sulit diterapkan pada kelas yang memiliki siswa banyak (>40)
Itulah langkah-langkah pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw. Semoga bermanfaat :)
terima kasih sudah berbagai informasi yang berguna. Guru seharusnya
ReplyDeletetinggalkan cara mengajar yang biasa saja, beralihlah ke pembelajaran dengan media kreatif
terima kasih atas informasinya, jangan lupa kunjungi blog kami di http://sugiarnosugi.blogspot.com
ReplyDelete