Pengertian Pendekatan, Strategi, Metode, Teknik, Taktik, dan Model Pembelajaran
Pada postingan kali ini akan dibahas tentang pengertian
Pendekatan Pembelajaran, Strategi Pembelajaran,
Metode Pembelajaran, Teknik Pembelajaran, Taktik Pembelajaran, dan Model Pembelajaran. Istilah-istilah tersebut
lazim kita dengar karena terkait dengan proses
pembelajaran. Namun terkadang sulit
untuk membedakannya karena makna masing-masing hampir sama atau ada kemiripan. Jika
semua istilah tersebut dipahami sebagai struktur yang sistematis, kiranya
berbentuk seperti di bawah ini.
Pengertian Pendekatan Pembelajaran
Pendekatan (Approach) dalam pengajaran diartikan sebagai a way of beginning something, yang artinya cara memulai sesuatu. Pendekatan pembelajaran adalah titik
tolak atau sudut pandang kita terhadap proses pembelajaran, yang merujuk pada
pandangan tentang terjadinya suatu proses yang sifatnya masih sangat umum, di
dalamnya mewadahi, menginsiprasi, menguatkan, dan melatari metode pembelajaran
dengan cakupan teoretis tertentu.
Dari segi pendekatannya, pada pembelajaran ada
dua jenis pendekatan, yaitu :
A. Pendekatan pembelajaran yang berorientasi atau
berpusat pada Siswa (Student Centere Approach)
Pengertian Strategi Pembelajaran
Setelah
Pendekatan pembelajaran ditetapkan selanjutnya diturunkan ke dalam Strategi
Pembelajaran. Dalam dunia pendidikan, strategi diartikan sebagai plan, method, or series of activities
designed to achieves a particular educational goal. Strategi pembelajaran
dapat diartikan sebagai perencanaan yang berisi tentang rangkaian kegiatan yang
didesain untuk mencapai tujuan pendidikan. Strategi
Pembelajaran adalah pola-pola umum kegiatan guru dan siswa dalam mewujudkan
kegiatan pembelajaran untuk mencapai kompetensi dasar tertentu.
Menurut Newman
dan Logan dalam Abin Syamsuddin Makmun (2003), ada empat unsur strategi
dari setiap usaha, yaitu :
a. Mengidentifikasi dan menetapkan spesifikasi
dan kualifikasi hasil ( out put ) dan sasaran (target) yang harus dicapai,
dengan mempertimbangkan aspirasi dan selera masyarakat yang memerlukan.
b. Mempertimbangkan dan memilih jalan pendekatan
utama (basic way) yang paling efektif untuk mencapai sasaran.
c. Mempertimbangkan dan menetapkan langkah-langkah
(steps) yang akan ditempuh sejak titik awal sampai dengan sasaran.
d. Mempertimbangkan dan menetapkan tolok ukur
(criteria) dan patokan ukuran untuk mengukur dan menilai taraf keberhasilan.
Keempat
unsur tersebut, jika diimplementasikan dalam konteks pembelajaran adalah
sebagai berikut :
a. Menetapkan spesifikasi dan kualifikasi tujuan
pembelajaran yakni perubahan perilaku peserta didik.
b. Mempertimbangkan dan memilih system pendekatan
pembelajaran yang dianggap paling efektif.
c. Mempertimbangkan dan menetapkan
langkah-langkah atau prosedur, metode, dan teknik pembelajaran.
d. Menetapkan norma-norma dan batas minimal
ukuran keberhasilan pembelajaran.
Menurut
Hamzah B. Uno, strategi pembelajaran
merupakan hal yang perlu diperhatikan guru dalam proses pembelajaran. Kemp
(Wina Senjaya, 2008) mengartikan bahwa strategi pembelajaran adalah suatu
kegiatan pembelajaran yang harus dikerjakan guru dan siswa agar tujuan
pembelajaran dapat dicapai secara efektif dan efisien. Sementara itu, J. R
David, Wina Senjaya (2008) menyebutkan bahwa dalam strategi pembelajaran
terkandung makna perencana. Artinya, Strategi pembelajaran pada dasarnya masih
bersifat konseptual tentang keputusan-keputusan yang akan diambil dalam suatu
pelaksanaan pembelajaran. Dick dan Carey mengatakan bahwa strategi pembelajaran
adalah komponen-komponen dari suatu set materi termasuk aktivitas sebelum
pembelajaran dan partisipasi peserta didik yang merupakan prosedur pembelajaran
yang digunakan kegiatan selanjutnya. Sedangkan menurut Suparman, Strategi
pembelajaran merupakan perpaduan dari urutan kegiatan, cara mengorganisasikan
materi pelajaran peserta didik, peralatan dan bahan, dan waktu yang digunakan
dalam proses pembelajaran untuk mencapai tujuan pembelajaran yang telah ditentukan.
Menurut Rowntree dalam Wina Sanjaya, Strategi Pembelajaran dapat
dikelompokkan menjadi dua bagian, yaitu :
1. Strategi Pembelajaran Penyampaian Penemuan (Exposition Discovery Learning)
2. Strategi Pembelajaran Kelompok dan Individual
(Group Individual Learning)
Strategi berbeda dengan metode. Strategi
menunjuk pada sebuah perencanaan untuk mencapai sesuatu (a plan of operation echieving something), sedangkan metode adalah
cara yang dapat digunakan untuk melaksanakan strategi ( a way in achieving something).
Dalam proses pembelajaran dikenal juga istilah
Desain Pembelajaran. Pada strategi
pembelajaran lebih berkenaan dengan pola umum dan prosedur umum aktivitas
pembelajaran, sedangkan desain pembelajaran lebih menunjuk kepada cara-cara
merencanakan suatu system lingkungan belajar tertentu setelah ditetapkan
strategi pembelajaran tertentu.
Pengertian
Metode pembelajaran
Metode Pembelajaran dapat diartikan sebagai
cara yang digunakan untuk mengimplementasikan rencana yang sudah disusun dalam
bentuk kegiatan nyata dan praktis untuk mencapai tujuan pembelajaran. Menurut
Nana Sudjana (2005 : 76), “Metode pembelajaran ialah cara yang digunakan guru
dalam mengadakan hubungan dengan siswa pada saat berlangsungnya pengajaran”.
Sedangkan menurut M. Sobri Sutikno (2009 : 88) “Metode pembelajaran adalah
cara-cara menyajikan materi pelajaran yang dilakukan oleh pendidik agar terjadi
proses pembelajaran pada diri siswa dalam upaya mencapai tujuan”. Terdapat
bermacam-macam metode dalam pembelajaran, yaitu metode ceramah, metode diskusi,
metode tanya jawab, metode pemberian tugas, metode eksperimen, dan metode
demonstrasi.
Pengertian
Teknik Pembelajaran
Teknik pembelajaran dapat diartikan sebagai
cara yang dilakukan seseorang dalam mengimplementasikan suatu metode secara
spesifik. Misalnya dalam penggunaan metode ceramah pada kelas dengan jumlah
siswa yang relative banyak membutuhkan teknik tersendiri, yang tentunya secara
teknis akan berbeda dengan penggunaan metode ceramah pada kelas yang jumlah
siswanya terbatas.
Pengertian
Taktik Pembelajaran
Taktik pembelajaran
adalah gaya seseorang dalam
melaksanakan metode atau teknik pembelajaran tertentu yang sifatnya individual.
Misalnya terdapat dua orang guru yang sama-sama menggunakan metode ceramah,
tetapi mungkin akan sangat berbeda dalam taktik yang digunakan. Dalam penyajiannya,
guru yang satu cenderung diselingi dengan humor karena memang dia memiliki
sense of humor yang tinggi, sementara guru yang satunya lagi memiliki sense of
humor yang rendah, tetapi lebih banyak menggunakan alat bantu elektronik karena
dia memang sangat menguasai bidang itu. dalam gaya pembelajaran akan tampak
keunikan atau kekhasan dari masing-masing guru, sesuai dengan kemampuan dan
kpribadian dari guru yang bersangkutan.
Model
Pembelajaran
Model pembelajaran pada dasarnya merupakan
bentuk pembelajaran yang tergambar dari awal sampai akhir yan disajikan secara
khas oleh guru . Dengan kata lain, model
pembelajaran merupakan bungkus atau bingkai dari penerapan suatu
pendekatan, metode, dan teknik pembelajaran.
Menurut Bruce
Joyce dan Marsha Weil (Dedi Suptiawan dan A. Benyamin Surasega, 1990), Ada
4 kelompok model pembelajaran, yaitu :
1. Model Interaksi Sosial
Model Interaksi Sosial menekankan pada hubungan personal dan social
kemasyarakatan diantara peserta didik. Model tersebut berfokus pada peningkatan
kemampuan peserta didik untuk berhubungan dengan orang lain, terlibat dalam
proses yang demokratis, dan bekerja secara produktif dalam masyarakat. Model
ini didasari oleh teori belajar Gestalt (field-theory). Model interaksi social
menitikberatkan pada hubungan yang harmonis antara individu dalam masyarakat
(learning to life together).
2. Model Pengolahan Informasi
Model pengolahan informasi ditekankan pada pengambilan, penguasaan, dan
pemprosesan informasi. Model ini lebih memfokuskan pada fungsi kognitif peserta
didik. Model ini didasari oleh teori belajar kognitif (piaget) dan berorientasi
pada kemampuan peserta didik memproses informasi yang dapat memperbaiki
kemampuannya. Pemrosesan Informasi merujuk pada cara mengumpulkan/menerima
stimuli dari lingkungan, mengorganisasi data, memecahkan masalah, menemukan
konsep, dan menggunakan simbol verbal dan visual. Teori pemrosesan
informasi/kognitif dipelopori oleh Robert
Gagne (1985). Asumsinya adalah pembelajaran merupakan faktor yang sangat
penting dalam perkembangan. Perkembangan merupakan hasil komulatif dari
pembelajaran. Dalam pembelajaran terjadi proses penerimaan informasi yang
kemudian diolah sehingga menghasilkan output dalam bentuk hasil belajar. Dalam
pemrosesan informasi terjadi interaksi antara kondisi internal (keadaan
individu, proses kognitif) dan kondisi-kondisi eksternal (rangsangan dari
lingkungan). Interaksi antar keduanya akan menghasilkan hasil belajar.
3. Model Personal-Humanistik
Model personal-Humanistik menekankan pada
pengembangan konsep diri setiap individu. Hal ini meliputi pengembangan proses
individu dan membangun serta mengorganisasikan dirinya sendiri. Model
memfokuskan pada konsep diri yang kuat dan realistis untuk membantu membangun
hubungan yang produktif dengan orang lain dan lingkungannya.
Model ini bertitik tolak dari teori Humanistik, yaitu berorientasi
pada pengembangan individu. Perhatian utamanya pada emosional peserta didik
dalam mengembangkan hubungan yang produktif dengan lingkungannya. Model ini
menjadikan pribadi peserta didik mampu membentuk hubungan harmonis serta mampu
memproses informasi secara efektif. Tokoh humanistik adalah Abraham Maslow (1962), R.
Rogers, C. Buhler dan Arthur Comb.
Menurut teori ini, guru harus berupaya menciptakan kondisi kelas yang kondusif,
agar peserta didik merasa bebas dalam belajar mengembangkan dirin baik
emosional maupun intelektual. Teori humanistik timbul sebagai cara untuk
memanusiakan manusia. Pada teori humanistik ini, pendidik seharusnya berperan
sebagai pendorong bukan menahan sensivitas peserta didik terhadap perasaanya.
4. Model Modifikasi Tingkah laku (Behavioral)
Model behavioral menekankan pada perubahan perilaku yang
tampak dari peserta ddik sehingga konsisten dengan konsep dirinya. Sebagai
bagian dari teori stimulus-respon. Model behaviorial menekankan bahwa
tugas-tugas harus diberikan dalam suatu rangkaian yang kecil, berurutan dan
mengandung perilaku tertentu. Model ini bertitik tolak dari teori belajar
behavioristik, yaitu bertujuan mengembangkan sistem yang efisien untuk
mengurutkan tugas-tugas belajar dan membentuk tingkah laku dengan cara
memanipulasi penguatan (reinforcement). Model ini lebih menekankan pada aspek
perubahan perilaku psikologis dan perlilaku yang tidak dapat diamanti
karakteristik model ini adalah penjabaran tugas-tugas yang harus dipelajari
peserta didik lebih efisien dan berurutan. Implementasi dari model modifikasi tingkah laku ini adalah meningkatkan ketelitian pengucapan pada anak. Guru harus selalu perhatian terhadap tingkah laku belajar peserta didik. Modifikasi tingkah laku anak yang kemampuan belajarnya rendah dengan reward, sebagai reinforcement pendukung. Penerapan prinsif pembelajaran individual dalam pembelajaran klasikal.
![]() |
Abin Syamsuddin
Makmun. 2003. Psikologi Pendidikan.
Bandung : Rosda Karya Remaja
Dedi Supriawan
dan A. Benyamin Surasega. 1990. Strategi
Belajar Mengajar. Bandung : FPTK-IKIP Bandung
Hamzah B. Uno.
2008. Perencanaan Pembelajaran. Jakarta:
Bumi Aksara
Suparman Atwi.
1997. Desain Instruksional. Jakarta:
PAU Universitas Terbuka
Wina Sanjaya.
2009. Perencanaan dan Desain Sistem
Pembelajaran. Jakarta: Kencana
Keren Mas,.. Silahkan Mampir juga
ReplyDeletehttp://kawasanpendidikan.blogspot.com/
bagus artikel nya ^-^
ReplyDeletesebagai penambah, saya menulis artikel terkait tentang pengertian pendekatan, metode, strategi, teknik, dan model pembelajaran di link berikut
https://tintapendidikanindonesia45.blogspot.co.id/2016/05/pengertian-pendekatan-strategi-metode.html
Bagus banget artikelnya, bisa buat bahan teferensi, terimakasih....
ReplyDeletemas yang M. Sobri Sutikno (2009 : 88) “Metode pembelajaran adalah cara-cara menyajikan materi pelajaran yang dilakukan oleh pendidik agar terjadi proses pembelajaran pada diri siswa dalam upaya mencapai tujuan”. bukunya judulnya apa ya? thanks before
ReplyDeletemas yang M. Sobri Sutikno (2009 : 88) “Metode pembelajaran adalah cara-cara menyajikan materi pelajaran yang dilakukan oleh pendidik agar terjadi proses pembelajaran pada diri siswa dalam upaya mencapai tujuan”. bukunya judulnya apa ya? thanks before
ReplyDelete