Penerapan Kurikulum 2013 dengan PAKEM
.png)
Pada
pendekatan Pembelajaran konvensional, proses belajar selalu didomisasi oleh
guru, adanya kecendrungan pada pencapaian target materi kurikulum, lebih
mengutamakan penghafalan konsep dari pada pemahaman, berbasis buku dan belajar
mengajar searah kurang menarik bagi para siswa dan dinilai menjemukan. Cara
belajar seperti ini tidak membuat anak menjadi kreatif, kritis, dan mandiri. Untuk
itu guru dituntut lebih kreatif dan inovatif dalam menciptakan metode pembelajaran.
Guru harus mengembangkan PAKEM dalam mengimplementasikan Kurikulum 2013.
Pengertian PAKEM
Menurut
Sidi (2005:71) “PAKEM adalah singkatan dari pembelajaran aktif, kreatif,
efektif, dan menyenangkan. Aktif maksudnya dalam proses pembelajaran guru harus
menciptakan suasana sedemikian rupa sehingga siswa aktif baik fisik maupun
mental seperti bertanya dan mengemukakan gagasan serta aktif melakukan praktik
dalam proses pembelajaran.
Kreatif artinya menghasilkan karya baru
sebagai hasil pemikiran sendiri atau kelompok. Karya yang dihasilkan dapat
berupa karya nyata seperti tulisan,
gambar, dan juga dalam bentuk gagasan, pendapat, dan ucapan. Peran aktif dari
siswa sangat penting dalam rangka pembentukan generasi yang kreatif, yang mampu
menghasilkan sesuatu untuk kepentingan dirinya dan orang lain. Efektif artinya
pembelajaran harus dilakukan sedemikian rupa untuk mencapai semua hasil belajar
yang telah dirumuskan. Karakteristik efektif dari pembelajaran ini adalah
penggunaan berbagai strategi yang relevan dengan hasil belajarnya.
Menyenangkan
maksudnya proses belajar mengajar berlangsung menyenangkan. Siswa memusatkan
perhatian penuh pada belajar dan waktu curah perhatiannya (time on task) tinggi
jika suasana belajar menyenangkan bagi siswa. Menurut hasil penelitian,
tingginya waktu curah terbukti meningkatkan hasil belajar. Menurut Muhammad
Rasyid Dimas “ memetik senar kegembiraan pada anak akan memunculkan keriangan
dan vitalitas dalam jiwanya”. Anak akan selalu siap untuk menerima perintah,
peringatan, atau bimbingan apapun. Menabur kegembiraan dan keceriaan pada anak
akan membuatnya mampu mengaktualisasikan kemampuannya dalam bentuk yang
sempurna (Tate Qomariddin. 2005:19).
Belajar yang menyenangkan sejalan dengan Hakikat pembelajaran itu
sendiri yakni memberi rasa nyaman dan betah
anak didik dalam menerima pelajaran. Jadi Belajar dikatakan menyenangkan
jika anak memberikan pehatian yang tinggi terhadap tugas belajar sehingga hasil
belajarnya meningkat.
Menurut Utami (2010:23) PAKEM adalah suatu proses
pembelajaran yang komunikatif dan interaktif antara sumber belajar, pendidik,
dan peserta didik.
Karakteristik PAKEM
Dalam
buku pelatihan awal program MBS kerjasama pemerintah Indonesia dengan UNESCO
dan UNICEF (2003:3-4) digambarkan secara singkat tentang karakteristik atau
cirri-ciri dari PAKEM, yaitu :
1. Siswa
terlibat dalam berbagai kegiatan yang mengembangkan pemahaman dan kemampuan
mereka dengan penekanan pada belajar melalui berbuat (learning to do)
2. Guru
menggunakan berbagai alat bantu dan berbagai acara dalam membangkitkan
semangat, termasuk menggunakan lingkungan sebagai sumber belajar untuk
menjadikan pembelajaran menarik dan menyenangkan bagi siswa.
3. Guru
mengatur kelas dengan memajang buku-buku dan bahan ajar yang lebih menarik dan
menyediakan “pojok baca”
4. Guru
menerapkan cara mengajar yang lebih kooperatif dan interaktif dengan cara
belajar kelompok.
5. Guru
memotivasi siswa untuk bisa menemukan sendiri dalam pemecahan suatu masalah dan
mengungkapkan gagasannya.
Hal-hal yang Harus Diperhatikan Guru
Dalam melaksanakan PAKEM
1. Memahami
sifat yang dimiliki anak
Pada dasarnya anak memiliki sifat
rasa ingin tahu yang tinggi dan suka berimajinasi. Kedua sifat tersebut
merupakan modal dasar bagi berkembangnya berpikir kritis dan kreatif. Kegiatan
pembelajaran menjadi wadah bagi mereka untuk mengembangkan kedua sifat
tersebut. Peran guru dalam hal ini adalah memberikan reward berupa kata pujian atas hasil karya anak, mengajukan pertanyaan yang menggali sifat rasa
keingintahuan anak, dan memotivasi anak melakukan percobaan.
2. Mengenal
anak secara perorangan
Dalam PAKEM perbedaan
individual perlu diperhatikan dalam kegiatan pembelajaran. Semua anak dalam
kelas tidak harus mengerjakan kegiatan yang sama karena masing-masing anak
memiliki kemampuan dan percepatan belajar yang berbeda. Dalam hal ini kita bisa
menerapkan belajar dengan system tutor sebaya. Dengan mengenal kemampuan anak dapat
memudahkan guru membantu anak yang mengalami kesulitan belajar sehingga belajar
anak menjadi optimal.
3. Memanfaatkan
perilaku anak dalam pengorganisasian belajar
Anak-anak sangat senang
bermain karena itulah dunianya. Mereka senang bermain dengan teman sebaya,
berpasang-pasangan atau berkelompok. Perilaku ini dapat dimanfaatkan dalam
pengorganisasian belajar. Siswa dapat bekerja berpasangan atau berkelompok
untuk menyelesaikan tugas atau membahas sesuatu. Dengan cara belajar
berpasangan atau berkelompok siswa dapat berinteraksi dan bertukar pikiran
serta dapat menyelesaikan tugasnya dengan baik.
4. Mengembangkan
kemampuan berpikir kritis, kreatif, dan kemampuan memecahkan masalah
Berpikir kritis dan kreatif
berasal dari rasa ingin tahu dan imajinasi yang keduanya ada pada diri anak
sejak lahir. Potensi itu akan berkembang jika dilayani sesuai dengan hakikat
belajar anak. Oleh karena itu, tugas
guru adalah mengembangkannya dengan cara sering memberikan tugas dan mengajukan
pertanyaan yang terbuka. Misalnya dengan kata Tanya apa, berapa, kapan, dan
bagaimana.
5. Mengembangkan
ruang kelas sebagai lingkungan belajar yang menarik
Ruang kelas yang menarik
merupakan hal yang sangat disarankan dalam PAKEM. Hasil pekerjaan siswa
sebaiknya dipajang di ruang kelas, sehingga memotivasi siswa untuk bekerja
lebih baik dan menimbulkan inspirasi bagi siswa lain. Pajangan dapat berupa
gambar, peta, diagram, model, benda asli, puisi, karangan, dan sebagainya.
Pajangan tersebut merupakan hasil kerja perorangan, pasangan, maupun kelompok.
Ruangan kelas yang dipenuhi oleh hasil kerja siswa ditata dengan baik, dan
karya siswa tersebut bisa dijadikan rujukan ketika membahas suatu masalah dalam
proses pembelajaran.
6. Memanfaatkan
lingkungan sebagai sumber belajar
Proses belajar mengajar
tidak hanya bisa dilaksanakan di dalam kelas . Lingkungan sekitar juga dapat
dimanfaatkan sebagai media dan sumber belajar. Penggunaan lingkungan sebagai
sumber belajar dapat membuat anak merasa senang dan tidak jenuh dalam belajar.
Namun jika pembelajaran tidak memungkinkan dilakukan di luar kelas, bahan
belajar yang bersumber dari lingkungan dapat dibawa ke raung kelas.
7. Memberikan
umpan balik untuk meningkatkan kegiatan belajar
Hasil belajar akan meningkat
jika terjadi interaksi antara guru dan siswa. Salah satu bentuk interaksi dalam
belajar tersebut adalah dalam bentuk pemberian umpan balik dari guru kepada
siswa. Umpan balik hendaknya lebih mengungkapkan kelebihan atau kekuatan dari
pada kelemahan siswa. Pemberian umpan balik harus dilakukan secara santun agar
siswa lebih percaya diri dalam dalam
menghadapi dan menyelesaikan tugas
belajar selanjutnya. Hasil kerja siswa haruslah diperiksa secara
konsisten oleh guru dengan disertai komentar dan catatan.
8. Membedakan
antara aktif fisik dan aktif mental
Ciri dari PAKEM adalah siswa tidak hanya
aktif secara fisik tetapi juga aktif mental. Siswa sering bertanya,
mempertanyakan gagasan orang lain, dan mengemukakan pendapat merupakan
tanda-tanda aktif mental. Syarat berkembangnya aktif mental adalah tumbuhnya
perasaan tidak takut, misalnya takut dimarahi karena salah, takut ditertawakan,
dan takut disepelekan. Guru harus menciptakan pembelajaran yang menyenangkan
untuk menghilangkan penyebab rasa takut tersebut.
Jadi
PAKEM tidak hanya berlaku untuk siswa, namun juga dari sisi guru. Aktif dari
sisi guru antara lain dengan selalu memantau kegiatan belajar siswa secara
konsisiten, memberi feedback atau
umpan balik, dan terampil dalam mengajukan pertanyaan pada siswa. Kreatif dari
sisi guru adalah agar guru menciptakan kegiatan belajar yang beragam yang
memenuhi berbagai tingkat kemampuan siswa dan terampil dalam menciptakan dan
mengembangkan media belajar (alat peraga). Efektif dari sisi guru artinya bahwa
pembelajaran yang dilakukan dapat mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
Menyenangkan dari sisi guru yaitu mengkondisikan suasana belajar yang
menumbuhkan rasa percaya diri anak, membuat anak berani bertanya, mengemukakan
gagasan, dan juga berani mencoba.
thanks ilmunya
ReplyDelete